Share

BAB 33 - Di Balik Sikapnya

“Aku mau teh madu tadi pagi,” ucap Mas Abi.

Kami sudah duduk di meja makan. Aku tidak bisa masak, jadi hanya menggoreng ayam yang memang sudah dibumbui dan diungkep oleh Bik Tun.

“Seharian ke mana aja?”

“Di kos Sherin.”

“Gimana ketemu Alex?”

“Baik-baik aja,” jawabku sekenanya. “Gimana ketemu Rania?”

Dia tidak menjawabku. Dia hanya diam dan benar-benar mengabaikan pertanyaanku sampai sekian menit hingga ayam yang kugoreng sudah matang.

“Kamu mau tanya itu?”

“Nggak dijawab juga nggak papa.”

“Kamu mau tahu?”

“Nggak usah.”

Aku sudah menyiapkan makan. Aku sudah membuatkan teh madu. Aku sudah menyiapkan obatnya juga. Aku sudah tidak ada keperluan dengannya, sehingga kuputuskan untuk kembali ke kamar. Namun, dia menahanku. Dia memintaku untuk duduk di sampingnya. Dia sodorkan piring yang tadi kuberikan untuknya. Dia memang tidak berbicara, tapi aku paham maksudnya. Dia minta aku untuk menyuapinya?

“Tangan masih sehat, kenapa minta disuapi?” sindirku tanpa mengindahkan permintaanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status