Share

44. Tertampar Kenyataan

Di dalam ruang kerjanya, Adnan mencoba untuk fokus pada pekerjaannya. Dia membaca berkas di tangannya dengan serius, berusaha untuk memahami isinya. Namun kali ini Adnan benar-benar tidak fokus. Sudah 30 menit berlalu tetapi dia tetap membaca berkas yang sama. Dia terus membaca ulang isi laporan itu karena takut jika akan terjadi kesalahan.

Adnan memilih untuk menyerah. Dia menghela napas kasar dan mulai merenggangkan dasinya. Ruangan yang dingin itu mendadak terasa sesak dan membuatnya mulai berkeringat. Adnan meraih ponselnya dan kembali membaca pesan singkat yang dikirim Niko 30 menit yang lalu.

Sebuah foto yang membuat hati Adnan merasa kesal dan dongkol. Di dalam foto itu, terlihat Fasya dan Saka yang tertawa bersama. Sebuah potret bahagia yang justru membuatnya muak.

"Lagi sakit tapi masih bisa pacaran," rutuk Adnan untuk yang kesekian kalinya.

Sejak insiden alergi yang berakhir di rumah sakit itu, kondisi Fasya berangsur mulai membaik. Meskipun masih ada ruam-ruam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status