Share

Bab 95 – Permintaan Maaf

“Tante Emma? Ada apa kesini?” tanya Mahanta dingin.

Ziana yang merasa tidak enak pada Emma, bangkit lalu menghampiri Mahanta. “Sayang, jangan begitu. Kita dengarkan dulu tante Emma ya.”

Ziana menarik tangan Mahanta agar duduk bersamanya di sofa. Juwita gantian bangkit lalu menghampiri Tomo dan mengambil paper bag di tangannya. “Aku akan menyiapkan kue ini. Mas temenin Maha dan Ziana dulu ya.”

Tomo hanya mengangguk lalu duduk di sofa tunggal. Mereka kembali menoleh saat Lintang mendekati mereka. “Ah, maaf. Saya permisi pulang dulu ya.”

“Tunggu, Lintang. Untuk malam ini, menginap saja disini. Ada yang harus kita selesaikan,” pinta Mahanta sambil melirik ke arah Emma.

“Baik, bos.”

Lintang pun ikut duduk di kursi yang kosong, menunggu apa yang akan Emma sampaikan kepada mereka. Juwita segera datang bersama maid yang membawa beberapa cangkir teh dan kopi. Kue yang Tomo beli, juga sudah dibagikan ke piring-piring kecil khusus untuk kue.

“Silakan dinikmati, mbak,” ucap Juwita pada Emma.

“Ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status