Share

Bab 96 – KKD

Ziana melihat guratan kesedihan di wajah Hasan yang membuatnya terlihat sedikit lebih tua dari biasanya. Beban pikiran yang teramat berat dan tanggung jawab yang harus dipikulnya karena kedua istrinya sedang sama-sama tertimpa masalah, mungkin yang membuat Hasan seperti itu. Diraihnya tangan kokoh yang terasa sedikit gemetar.

“Iya, pah. Aku mengerti karena papa baru tahu kejadian yang sebenarnya. Aku sudah memaafkan papa sebelum papa minta maaf. Jaga diri papa ya.”

“Makasih, Ziana. Papa pulang dulu ya.”

Ziana mengangguk lalu mengantar mereka ke pintu depan. Punggung tegap yang biasa ditunjukkan Hasan dan kepala terangkat penuh percaya diri, kini tidak lagi terlihat. Hasan menunjukkan dirinya juga manusia biasa yang bisa lelah dengan semua beban hidupnya.

“Hati-hati di jalan, pah, tante. Kabari aku kalau sudah sampai,” ucap Ziana setelah menutup pintu mobil Hasan.

“Iya, Na. Sampai jumpa,” sahut Hasan.

Mobil pun bergerak menuju pintu gerbang mansion diiringi tatapan Ziana yang tidak lep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status