Share

Chapter 42

Rumana tak menyangka, jika kelambatannya kembali membuat Gunadi nekat memasuki alas Purwo itu lagi. Wajahnya pucat menahan lelah dan kebingungan. Dia tak tahu harus berbuat apa sekarang. Menyusul Gunadi ke hutan, atau meminta bantuan pada seseorang? Tapi siapa gerangan yang bisa menbantunya menolong Gunadi, selain Gus Zaki. Pemuda tampan dengan ilmu kanuragan yang lebih tinggi dari abahnya sendiri.

'Rasanya tak etis jika aku meminta bantuannya lagi, setelah dia kelelahan mebolong kami tadi," batin Rumana, mencoba menepis niatnya untuk meminta bantuan Gus Zaki sekali lagi.

Seperti mendengar kata hati Rumana, Sudikerta angkat bicara, "Sepertinya kita harus meninta bantuan pada Gus Zaki lagi."

"Tapi apa tidak apa-apa, Bah. Dia baru saja menolong kita dari cekeraman wanita iblis itu, bagaimana mungkin kita memintanya datang kemari lagi untuk menolong Mas Gunadi? Bisa saja dia sudah kehilangan banyak energi setelah pulang dari sini," sanggah Rumana yang tak sampai hati jika harus merepot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status