Share

Berhenti mengejar katanya

Rona bahagia terpancar dari wajah Rafandra. Sejak menginjakkan kakinya di gedung kantor milik ayahnya, bibirnya tak berhenti tersenyum. Isi kepalanya hanya terekam bayangan kemesraan dirinya dan Kayana sepanjang perjalanan menuju kantor.

Kayana mencium pipi Rafandra alias Muklis.

"Bos, nanti siang meeting sama gedung sebelah." Rafandra hanya diam saja tak merespon. Ia masih tersenyum sambil tertawa cekikikan. Samsul mengernyitkan dahinya lalu bertanya lagi. "Bos, enggak lupa kan?"

Rafandra masih diam.

"Bos!"

Lamunan Rafandra terbuyarkan. Sempat ingin marah, tapi akhirnya ia tersenyum lagi.

"Ada apa, Samsul?" tanya Rafandra dengan suara halusnya.

"Hari ini ada meeting sama gedung sebelah. Pak Wira juga datang. Bos harus siap-siap," ujar Samsul hati-hati.

"Belikan saya makanan. Tadi sarapannya sedikit."

"Memang bos belum sarapan?" tanya Samsul. Rafandra mengangguk. "Mau makan apa, Bos?"

"Roti atau nasi uduk juga enggak masalah."

"Ok, siap bos."

Di sisi lain, Kayana yang awal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status