Share

Ingin memeluknya

Kata-kata ketus Kayana terngiang jelas di telinga Rafandra sejak lima menit lalu meninggalkan ruangannya. Dirinya bingung harus berbuat apalagi demi meyakinkan Kayana agar mau bersamanya.

Rafandra berjalan mondar-mandir sambil memegang dahinya. Isi kepalanya tiba-tiba kosong tidak bisa memutuskan sesuatu.

Samsul datang dari luar dengan langkah terburu-buru.

"Bos, neng Kayana kenapa nangis? Kasihan." Samsul masuk tanpa permisi tapi seketika terkejut karena ia melihat bosnya berjalan dengan keadaan bingung.

"Nangis?" Samsul mengangguk. "Sama siapa dia pulang ke kantornya?"

"Sama bapak-bapak yang tadi datang sama dia," jawab Samsul yang sedikit ketakutan.

"Saya harus bagaimana ini?"

"Bos Rafa kejar dia tapi dalam keadaan menyamar. Ayo bos, telepon dia bilang kalau ingin bertemu dengannya sekarang juga," usul Samsul yang sedikit memaksa.

Ponsel yang biasa dipakai untuk bertukar pesan dengan Kayana saat menyamar jadi Muklis, diambil oleh Samsul. Ia berpura menjadi Muklis dan mengir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status