Share

Berubah sifat

Setelah hari itu, hubungan antara Kayana dan Rafandra pun perlahan merenggang. Tak ada lagi canda tawa, tak ada lagi keluh kesah yang bisa Rafandra utarakan pada si gadis ketus itu. Hidup Rafandra pun yang semula ceria dan humoris, tiba-tiba menjadi suram. Jangankan tertawa, tersenyum pun tidak.

Setiap harinya, Rafandra selalu bekerja dan bekerja tanpa mengenal lelah. Ia tak pernah sedikit pun menyisakan waktu untuk dirinya sendiri. Hingga akhirnya sang ayah, Wirautama harus turun tangan langsung untuk menghentikan kegilaannya.

"Kamu belum pulang, nak?" sapa Wirautama di sela kedatangannya ke kantor miliknya. Rafandra menggeleng tanpa menoleh. Tangannya sibuk mengetik dan tatapan matanya masih tertuju pada layar komputer di depannya.

"Kita makan malam berdua di luar. Kamu mau?" tanya ayahnya lagi. Rafandra menghentikan pekerjaannya lalu menoleh pada ayahnya. "Papa tahu kamu sedang bingung. Nanti papa yang akan jelaskan pada mama."

"Papa tahu dari mana?" Rafandra kembali melanjutka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status