Share

Terbongkar

"Kamu kenapa sih, minta jemput segala? Memangnya enggak ada taksi?" omel Rafandra begitu selesai menjemput Sonia di pusat perbelanjaan tadi.

Sonia yang masih syok terpaksa diam. Bibirnya menahan tangis yang keluar dan butir air itu pun menetes turun di pipinya.

Rafandra menoleh. Tak sampai hati memarahinya lagi, ia pun meminta maaf dengan suara lembut. "Kamu kenapa sih?"

Sonia menoleh. Matanya merah dan sembab karena isakan tadi. Rafandra semakin tidak tega melihatnya. "Kamu ikhlas enggak bantuin aku? Tahu enggak, aku tuh hampir dilecehkan sama orang."

Citttt

Ban mobil Rafandra berdecit. Pria itu menepikan kendaraannya ke pinggir jalan lalu mematikan mesinnya. Tatapan tak percaya dan khawatir jadi satu di dalam pikirannya.

"Kenapa enggak ngomong? Kan bisa aku hajar orangnya."

"Enggak perlu. Aku tadi bisa kabur dan yang kepikiran buat jemput aku tuh cuma kamu. Aku—"

"Aku minta maaf. Harusnya kamu cerita dari awal." Rafandra menarik lengan Sonia dan menyandarkan kepalanya di dad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status