Share

Teror?

Rafandra terus mendengus kesal sejak rapat berakhir hingga masuk ke ruangannya. Samsul terus mengekorinya dari belakang sembari mendengarkan keluhan tak nyaman dari mulut bosnya. Baginya, sudah terbiasa mendengar hal seperti itu. Rafandra memang sering mengomel tak jelas jika hatinya sedang kacau.

"Menurut kamu, siapa yang telah membuat anggaran membengkak seperti itu? Ok lah, pihak marketing dan bagian kreator membutuhkan banyak waktu bertemu dengan klien. Tapi karyawan lain? Coba kamu cek ke bagian HRD dan juga bagian anggaran. Saya curiga ada yang main belakang dengan kebijakan yang saya buat." Samsul mengangguk dan mencatat setiap perintah yang keluar dari mulut Rafandra. Bosnya itu tak suka dibantah. Jadi, lebih baik ia hanya diam dan melaksanakan semuanya.

"Ada lagi bos?" tanya Samsul memastikan sebelum ia pergi dari ruangan bosnya.

"Perketat anggaran. Buat peraturan, setiap karyawan yang akan lembur dan minta jatah taksi harus mendapatkan tanda tangan dari saya. Tidak ada vo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status