Share

Penelpon Misterius

“Agni nanti Den Tian bangun.” Bi Ira jadi menggertak Agni karena dia tahu Agni sangat takut dengan Tian. Itu dilakukan agar Agni mau menghentikan tangisnya.

“A iya.” Agni langsung menghentikan tangisannya namun masih seperti menahan sedih yang dia rasakan jadi dia membentuk mulutnya menjadi manyun dengan sesenggukkan sesekali ke luar dari mulutnya.

Bu Ira pun melepaskan pelukan dan mengelap air mata yang ke luar dari matanya. Agni selalu berpikir bahwa dia tak pernah bahagia di rumah ini. Yang ada, dia benci hidup di sini bersama moster keji dan sayangnya berstatus suaminya. Berpikir bawa tak ada yang pernah memandangnya sebagai manusia bebas di rumah yang dia benci.

Agni ingin kebebasan sebagai mahluk diperjuangkan. Bukan terasing dan dikurung seperti ini.

Ternyata di rumah yang benci inilah salah satu penghuninya sangat menyayangi dirinya layaknya anaknya sendiri.

Saat bi Ira masih membersihkan air mata yang ke luar dari mata Agni, tiba-tiba suara Tian terdengar dengan melalui te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status