Yogi memang tidak suka main wanita, setidaknya selama tiga tahun Cindy bersamanya, dia hanya punya Cindy.Kini, dia menghormati tradisi Yona dan tidak melakukan hubungan seks pranikah, sehingga kebutuhan biologisnya hanya bisa dipenuhi dengan Cindy.Cindy ingat ketika Yogi memuji tradisi Yona, Yogi juga mengatakan "didikan keluarga yang bagus".Ya, bagi Yogi, Cindy bukanlah gadis yang memiliki didikan keluarga yang baik, kalau tidak, Cindy tidak akan berhubungan intim dengannya selama tiga tahun tanpa ikatan pernikahan, lalu akhirnya dicampakkan.Untunglah Cindy pergi lebih dulu agar tidak menghalanginya untuk menikah dan melahirkan anak.Melahirkan anak ....Cindy tanpa sadar menyentuh perut, rasa sakit di hati menjalar ke mata, air mata pun mengalir dari mata.Cindy merasakan kegetiran.....Yogi mengantar Yona kembali ke komunitas lalu berpesan seperti biasa, "Hati-hati di jalan, tidurlah lebih awal."Yona mengangguk patuh, perlahan melepaskan sabuk pengaman dan membuka pintu mobil.
Yogi tidak mengatakan apakah dia akan mengikuti saran Handy. Mereka minum sampai pagi baru bubar.Handy tidur di Istana Barat, Yogi merasa kotor, jadi dia meminta pelayan di Istana Barat untuk mengantarnya ke Pantai Timur.Yogi sudah mabuk 70%-80% saat ini dan tidak bisa berjalan dengan mantap. Pelayan dengan hati-hati memapahnya naik ke lantai atas. Yogi berjalan ke sofa dan berbaring sambil menekan pelipisnya yang sakit.Pelayan itu takut terjadi sesuatu pada Yogi setelah dia pergi, itu akan menjadi tanggung jawabnya, jadi dia bertanya dengan ragu."Tuan Yogi, Tuan Yogi? Apa perlu kupanggil pembantumu untuk datang menjagamu? Atau di mana obat mabukmu? Biar kuambilkan?"Yogi mengerutkan kening karena kesal lalu mengeluarkan ponsel dan melemparkannya, "Telepon Cindy, suruh Cindy datang."Pelayan memberanikan diri memeriksa buku alamat ponsel, lalu menemukan "Cindy" dan menelepon.Tidak ada yang menjawab panggilan pertama. Saat itu hampir jam dua pagi. Cindy mungkin sedang tidur.Pelaya
Setelah pesta ulang tahun, Yosua menggunakan berbagai alasan untuk mengundang Cindy makan atau bertemu, tapi ditolak Cindy.Setelah beberapa kali, Yosua mengerti bahwa Cindy sudah mengambil keputusan. Bagaimanapun, dia biasanya adalah anak orang kaya yang disanjung orang. Setelah beberapa kali kegagalan, dia merasa membosankan jadi tidak menghubungi Cindy lagi.Hari itu, Cindy pergi ke supermarket untuk membeli sayur dan bertemu Yosua bersama selebriti internet muda. Saat melihat Cindy, Yosua berpura-pura tidak melihat dan merangkul selebriti internet muda itu masuk ke dalam mobil. Hubungan mereka benar-benar terputus.Tanpa Yosua yang terus-menerus mengajak Cindy, Cindy pun berada jauh dari lingkaran pergaulan mereka, wajar saja kalau Cindy tidak tahu apa yang terjadi.Sisca duduk di meja rias Cindy dan bergosip, "Seorang rekanku sering pergi ke bar itu. Dia mendengar dari seorang anak orang kaya hari itu, katanya Pak Cahyadi nggak menyukai Yona dan diam-diam mengirim Yona pergi tanpa
Saran Manajer HRD bukan ancaman, itu memang benar.Ada kabar sebelumnya bahwa pemimpin proyek sebuah pabrik besar menghubungi perusahaan lain pada saat hampir berakhirnya kontrak, dia berencana untuk langsung berganti pekerjaan setelah habis masa berlakunya kontrak.Alhasil, dia dibawa ke pengadilan oleh majikan lamanya dengan tuduhan melalaikan tugas dan tidak bekerja sesuai jabatannya hingga menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.Itu hanya ingin menyusahkan orang. Majikan lama melakukannya dengan sengaja. Gugatan tersebut berlangsung selama dua tahun. Biarpun pada akhirnya pengadilan tidak memutuskan karyawan tersebut bersalah, waktu dan tenaga yang dihabiskan karyawan itu untuk kasus tersebut serta reputasinya yang ternoda, membuatnya mustahil untuk bertahan hidup di industri itu.Cindy cemberut. "Aku tahu itu."Setelah makan, mereka bubar.Cindy pergi ke kamar kecil restoran, dia mendengar dua pelayan berbicara di luar."Apa kamu perhatikan wanita di sebelah Pak Yogi? Aku rasa
Tebakan sopir benar.Mobil Yogi berhenti di depan hotel.Pantai Timur juga berada di pusat kota, Yogi tidak punya alasan untuk tidak pulang dan malah menginap di hotel, jadi hanya ada satu penjelasan yaitu Sekretaris muda itu memanfaatkan Yogi yang mabuk untuk berinisiatif.Cindy membayar ongkos dan turun dari taksi. Dia menyaksikan dari jarak dekat sekretaris muda itu memapah Yogi keluar dari mobil dan masuk ke hotel.Cindy tidak yakin apakah sekretaris muda itu ini mencoba memanfaatkan situasi untuk naik jabatan atau mempunyai tujuan lain, sehingga dia terpaksa terus mengikuti.Cindy berpura-pura menjadi tamu hotel dan mengikuti mereka ke pintu kamar.Setelah duduk sebentar di mobil, pengaruh alkohol bekerja, Yogi mabuk berat, bahkan langkahnya terhuyung-huyung, dia hampir bersandar sepenuhnya pada sekretaris muda itu.Tingginya sekitar 180 cm, sekretaris muda itu kesulitan untuk memapahnya berjalan, dia tidak bisa menutup pintu dengan baik, sehingga dia hanya mendorong pintu.Cindy
Cindy langsung memiringkan wajah untuk menghindari bibir Yogi, Yogi segera mengejarnya dengan sengit.Cindy memasukkan tangan ke dalam tas dan mengambil sesuatu.Detik berikutnya ....Semburan kabut putih yang sengat menerpa muka Yogi!Yogi memejamkan matanya sejenak, segera menjauhi Cindy dan mundur beberapa langkah.Dalam sekejap, rasa perih di mata dan rasa panas di tenggorokan membuat Yogi terbatuk-batuk tak terkendali."Uhuk! Uhuk ... uhuk! Cindy!"Kondisi Cindy tidak lebih baik.Jaraknya terlalu dekat, Cindy juga terkena efek. Untungnya Cindy sudah bersiap, saat itu dia memejamkan mata dan menahan napas, jadi tidak menghirup gas terlalu banyak.Cindy pun terbatuk-batuk, dia segera bangun dari tempat tidur, menjauhi asap dan berlari ke kamar mandi membilas mulut dan matanya dengan air.Itu semprotan merica.Saat keluar, Cindy selalu membawa barang itu di dalam tas untuk berjaga-jaga dari bahaya. Dia tidak menyangka bahwa pertama kali dia menggunakannya adalah pada Yogi.Gas yang d
Cindy mendekati ranjang Yogi, "Kalau Pak Yogi ingin aku menemani untuk mengawasi botol infus, aku akan tinggal."Yogi mengangkat ponsel dan mengetik beberapa kata, lalu menunjukkannya kepada Cindy. "Merasa bersalah?"Tidak masalah Yogi bilang Cindy merasa bersalah atau takut akan balas dendam Yogi, itu hanya menemani Yogi di samping ranjang selama semalam, Cindy tidak rugi, anggap saja untuk ganti rugi. Saat Cindy pingsan karena dismenore, dia juga menemani Cindy di rumah sakit sepanjang malam.Cindy memindahkan kursi dan duduk. "Ini sudah larut, Pak Yogi, tidurlah."Tenggorokan Yogi sakit sekali, menelan air liur pun sakit, bagaimana bisa tidur?Yogi mengetik lagi. "Apa kamu bertemu dengan orang dari Kapital Chandra malam ini?"Apakah Yogi melihat Cindy di restoran? Jantung Cindy berdetak kencang.Yogi bersandar di kepala tempat tidur.Saat itu sudah pagi, ruang rawat inap sepi. Mereka datang mendadak dan tidak punya waktu untuk memesan dulu jadi Yogi tinggal di bangsal kelas bawah. D
Yogi sudah selesai mandi, dia berdiri di depan cermin sambil mengenakan kemeja dan mengancingkan kancingnya perlahan.Dia dengan santai meletakkan ponsel di lemari tanpa berkata apa-apa. Cindy hanya mendengar suara gemeresik halus dari kain kemeja kaku yang bergesekan.Inilah kerugiannya kalau terlalu akrab.Sekalipun tidak bisa melihat, hanya mendengar suara itu, Cindy secara otomatis akan membayangkan sesuatu.Yogi menyukai pakaian berwarna hitam, kemeja hitam dan celana panjang hitam membuat Yogi terlihat semakin jangkung dan membuat auranya semakin dingin.Setelah mengancingkan kemeja, Yogi akan mengangkat dagu untuk meluruskan kerahnya. Garis rahangnya sekuat sudut kerah kemejanya, dasinya diikat dengan simpul Windsor yang paling ortodoks, sama seperti statusnya sebagai pewaris Keluarga Walker.Dia juga akan memilih jam tangan dari pajangan jam .... Sebentar!Cindy memejamkan mata dan mengerutkan kening karena tidak nyaman.Yogi menempati terlalu banyak memori Cindy, dia selalu mu