Share

Bab 51 - Satu Kamar

Reaksinya saat mengetahui bahwa kami akan tidur satu kamar sudah bisa aku tebak. Karena itu aku tidak mengatakan apa pun mengenai rencanaku tersebut. Kami sudah bertunangan, apa salahnya tidur dalam satu kamar? Kami tidak tidur dalam satu tempat tidur, apa yang dia khawatirkan?

Aku memang tertarik kepadanya. Aku tahu bahwa aku sedang menyiksa diriku sendiri dengan berada dalam satu kamar dengannya tetapi tidak bisa menyentuhnya. Perasaan yang diam-diam tumbuh untuknya di dadaku tidak banyak membantuku. Hampir setiap malam aku memikirkannya. Setidaknya, aku ingin mencium bibirnya sebelum tidur.

Tentu saja aku tidak mungkin melakukannya. Kami hanya bertemu pada hari Minggu atau hari lainnya bila ada hal yang tak bisa kami hindari. Hanya pada saat kami bertemu aku bisa mendapat satu ciuman. Aku masih punya harga diri. Aku tidak mungkin mampir setiap kali usai kerja ke rumahnya hanya untuk mencicipi bibirnya. Dia bisa curiga bahwa aku jatuh cinta kepadanya.

“K

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status