Share

46. Papanya Abrina

"Terima kasih."

Nayra terkesima. Hampir dua tahun menjadi adik madu, baru kali ini dia mendengar Dela berucap terima kasih untuknya. Hati Nayra kian menghangat melihat senyum tulus dari bibir Dela.

"Sama-sama, Mbak." Nayra membalas dengan seulas senyum. Dirinya menderap langkah keluar. 

Nayra menyusuri koridor. Banyak perawat ataupun dokter yang lewat, tetapi semua tampak terlihat sibuk. Ada suster yang sedang mendorong pasien dengan kursi rodanya. Ada juga dokter dan perawat yang terburu-buru entah melangkah ke mana. Nayra juga menjumpai suster yang berjalan dengan tergesa dengan mendekap map.

"Engg ... maaf dulu, ya. Saya sedang ditunggu dokter di ruangannya," tolak seorang perawat yang dicegat oleh Nayra.

Nayra menghempaskan napas mendapat penolakan seperti ini. Dirinya benar-benar merasa gondok.  Jika keadaannya tidak terlal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status