Share

Curahan Hati

PoV Abang

Usai makan siang, aku hendak kembali lagi ke kamar, membaca buku harian Bunda dan Ayah.

“Den, lo baik-baik aja?” Dion bertanya setelah menyelesaikan suapan terakhir. Aku mengangguk lemah.

“Bang, buku harian itu Cuma masa lalu. Tolong jangan terlalu dipikiran ya, Bang?” ujar Ayu, menyentuh lenganku.

“Iya. Abang ke kamar dulu. Ayu mau ikut?”

“Nanti Ayu nyusul. Mau beresin ini dulu.”

Melangkahkan kaki meninggalkan mereka, masuk kamar, duduk di tepi ranjang, lalu meraih buku harian Bunda. Kuamati buku tersebut, ada sedikit ketakutan dalam diri. Takut kalau isi curhatan Bunda membuatku sakit hati, sedih dan kecewa. Akan tetapi, jika tidak aku lanjutkan membaca, selamanya sikap Bunda tidak akan berubah. Menarik napas panjang, melanjutkan halaman berikutnya.

*Harusnya, malam pertama penuh rasa cinta. Tidak bagiku da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status