Share

Panti Asuhan

PoV Abang

Ibu sudah membaca buku harian Ayah. Tidak ada kata yang terucap darinya. Hanya terlihat kedua mata dan hidung yang memerah. Seperti habis menangis.

Setelahnya, masih dengan empat mata aku bercerita tentang buku harian Bunda. Tentang masa lalu dan asal usul Bunda. Ibu menyarankan agar aku menelusuri panti asuhan Muara Bunda. Memang benar ada atau hanya fiktif belaka.

“Kalau memang panti asuhannya ada, kamu cari wanita pemilik panti. Cari keterangan tentangnya. Semoga urusanmu dipermudah, Nak.” Doa Ibu diakhir pembicaraan kami.

Sore hari aku dan Ayu pamit pulang. Ibu melepas kami dengan pelukan.

***

Keesokan harinya, usai menyantap sarapan bersama istri tercinta, aku bercerita tentang garis besarnya saja.

“Sekarang Abang mau cari panti asuhan. Doain Sayang, semoga ketemu.”

“Aamiin. Abang carinya sendiri atau sama Bang Dio

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status