Share

Damai

Justin menoleh kepada Desi. “Hati-hati, Des. Si Gemma masih berkeliaran. Jangan sampai mimpi elo jadi kenyataan. Gue khawatir aja, elo kenapa-napa apalagi diapa-apain sama tuh orang.”

Desi menganggukkan kepalanya. “Iya, Justin. Makanya gue jarang banget keluar rumah. Bisa dibilang nggak pernah. Kalau gue pengen keluar, temenin ya?”

Justin mengusapi pundak Desi. “Tenang aja. Gue akan selalu ada buat elo. Kan gue udah jadi penanggung jawab elo. Semenjak hamil, muka elo makin bersinar. Udah tobat lo, yee? Rajin wudhu nih pasti.”

Justin—dengan kebodohannya bertanya hal yang paling absurd yang pernah Desi dengar. Hingga perempuan itu geleng-geleng kepala dengan ucapan Justin.

“Lebih tepatnya gue lagi meratapi nasib. Menyesali semua perbuatan jahat gue ke Mas Kevin dan Jasmine.”

“Iya, iyaa. Nggak perlu diperjelas. Gue pengen hidup tenang juga padahal. Tapi belum tenang. Kalau belum denger Kevin maafin gue.”

Desi menepuk pundak Justin. “Gue pun nggak bisa bantu elo. Karena gue udah nggak ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status