Share

BAB 42b

“Mas, mulai besok aku sudah bisa ikut denganmu, kan?” tanya Sekar saat mereka usai makan malam.

Sejak Gilang mau memasak untuknya, Sekar yang bertugas mencuci piring dan peralatan masaknya. Ngga enak rasanya jika dia hanya ongkang-ongkang kaki.

Sementara di pagi hari, mereka membagi tugas. Gilang yang cuci baju dan menjemur, sementara Sekar yang menyapu dan mengepel lantai.

“Kenapa? Kamu kan tahu kalau naik motor itu lebih capek. Apa uangmu kurang buat ongkos?” tanya Gilang curiga. Sementara Sekar, harus memutar otak mencari alasan logis.

Berbicara dengan lelaki itu berbeda dengan perempuan. Kalau dengan Renita, dia bisa menggunakan perasaannya saja. Tidak perlu logika. Tapi, dengan pemuda di depannya ini, tanpa alasan yang masuk akal, percuma saja bicara.

“Kan kandungan sudah usia tiga bulan. Lagian aku sudah nggak pusing melihat matahari. Jadi, insya allah sudah aman. Kayaknya dedek di perut juga kangen sama ayahnya. Ya kan, Dek?” ujar Sekar sambil menundukkan kepalanya mem
ET. Widyastuti

Jangan lupa sambil nunggu update bab baru, mampir ke ceritaku yang lain ya. Klik profil aku, dan ada banyak cerita di sana. Semoga suka.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status