Share

Bab 44a

“Astaghfirullah...!”

Saat aku membuka mata, aku semakin kaget. Ternyata aku dalam pelukan pria yang selama ini kuhindari.

Segera aku memperbaiki posisi tubuhku. Untung ada dua satpam kantor yang turut jongkok di depanku. Sepertinya mereka juga melihat insiden yang memilukan ini.

Aku segera dibantu untuk minggir dari depan anak tangga tempat aku jatuh tadi.

Kini, aku duduk di posisi undakan sebelum tangga terbawah dengan menyandar pada pinggiran tangga.

“Nggak papa, Mbak?” tanya Pak Satpam yang usianya masih muda. Aku memang terbiasa menyapa satpam yang bertugas di lobi setiap datang dan pulang.

Raut wajahnya terlihat cemas.

“Minum dulu, Mbak!” Pak Satpam yang lain tergopoh-gopoh datang memberiku air mineral dalam kemasan gelas.

“Makasih, Pak,” sahutku sambil menerima air itu.

Sekilas kulihat wajah Kak Arfan tampak cemberut padaku.

“Kamu ceroboh sekali sih? Kalau terjadi apa-apa gimana?” ujarnya. Dia duduk di sebelahku.

Pegawai kantor yang lalu lalang di tangga utama sama se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
klo gilang marahin kamu marahin balik dia, dia gk prnh ingat wkt slu sma sakina bwt elo sakit hati sekar, tau rasa kan sekar ada yg sukak,
goodnovel comment avatar
carsun18106
harus diomongin gitu biar gilang ngga nganggap remeh sekar terus, etapi nanti malah menjadi2 suuzon nya sama sekar dan arfan, tambah ditindas deh sekarnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status