Share

Bab 45c

“Kita kayak suami-istri aja ya,” seloroh Gilang saat memandangi baju seragam mereka.

Sekar refleks mencubit pinggang suaminya. "Emang kamu pikir apa? Musuh?"

"Ya, kan 24 tahun kita musuhan...."

Tak perlu menunggu, Sekar langsung mencubit dan memelintir pinggang Gilang.

"Auuuuu!"

Suara teriakan Gilang membuat Bu Hanum spontan membuka pintu kamar Gilang.

"Kamu kenapa, Lang?" Sang mama memindai Gilang yang masih memegang pinggang bekas cubitan Sekar. Sementara Sekar, pura-pura tak tahu.

"Nggak, Ma." Gilang nyengir. Mau mengadukan ada kekerasan, takut kalau malah dia yang kena semprot. Gilang tahu betul, konsekuensi mengadu untuk urusan Sekar pada mamanya.

"Buruan. Udah ditunggu papamu," titah sang mama.

Keduanya ikut berdiri di depan pintu menyambut tamu. Gilang bersama papa dan mertuanya di sisi kiri, sementara Sekar dengan mama dan ibunya di sisi kanan.

“Selamat ya, Mas Gilang. Ampuh bener. Langsung tancap gas!” seloroh seorang bapak sambil menepuk bahu Gilang.

“Wah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
mgkin Sakinah mau bilang..lbh rela jd istri ke dua Gilang dripd jd istri kedua Fajar...hehr
goodnovel comment avatar
Neng Linda
sakina gila jg ya
goodnovel comment avatar
Alai Syahrul Nizam
apa lg mau nya mbak sakina... nageh simpati?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status