Share

Bab 45b

Sekar hanya nyengir. Benar juga. Yang seneng pake baju-baju kembaran gini ya perempuan. Hanya bapak-bapak yang patuh pada istrinya saja yang terpaksa menurut mengenakan baju seperti itu.

Lelaki macam Gilang, pasti risih kalau disuruh mengenakan baju-baju yang seragam. Kesannya kurang macho.

“Wah, Mbak Sekar sudah di rumah. Makin cantik saja,” sapa Bu Wanti saat melihat Sekar keluar kamar. Sekar ingin membantu ibu-ibu di dapur. Nggak enak jika dia harus mengurung dalam kamar. Meski badannya terasa lelah setelah perjalanan jauh.

Mendengar kata-kata Bu Wanti, wajah Sekar jadi bersemu merah.

“Sepertinya perempuan kalo gitu,” timpal Bu Waskito yang sedang sibuk mengupas bawang.

Sekar buru-buru mengambil pisau dan ikut bergabung untuk mengupas bawang, seraya menikmati obrolan khas ibu-ibu kampungnya.

“Belum tentu. Lha ini Mbak Sekar nggak mau dandan. Kalau anaknya perempuan, biasanya macak. Pake lipstik, pake bedak,” timpal yang lain.

Sekar hanya menanggapinya dengan senyum. Dasa
ET. Widyastuti

Jangan lupa mampir ke ceritaku BIARKAN AKU PERGI KETIKA DIRIMU MENDUA. Klik profil aku, dan akan muncul banyak ceritaku yang lain. Terimakasih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Alai Syahrul Nizam
aduh kak... hari ini ngak ada update lg..
goodnovel comment avatar
carsun18106
duuh dikit amat maaak, udh ngga sabar pengen ngaji ni xixixi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status