Share

Bab 41d

"Emang kenapa nggak mau naik kereta lagi?" Gilang mengerutkan dahinya. "Capek ya?" Mendadak ia merasa khawatir, kalau-kalau terjadi sesuatu pada Sekar akibat naik kereta.

“Penuh banget!”

"Tapi, kamu bisa duduk kan?" tanya Gilang. Dia tak pernah naik kereta. Namun, teman sekantornya ada juga yang ikut roker alias rombongan kereta. Tak jarang ia pun mendengar keluhan bagaimana kondisi kereta saat-saat jam sibuk. Tak heran, kadang teman sekantornya ada yang datang pagi-pagi sekali, demi menghindari tumpah ruahnya penumpang.

"Dapat, sih," tukas Sekar.

"Iya. Kan ada bangku prioritas khusus ibu hamil. Tapi, emang ada yang tahu kamu hamil? Kan belum kelihatan?"

"Eh..." Sekar tergagap.

Sebenarnya, Sekar tak ingin naik kereta hanya ingin menghindari Arfan saja. Tidak enak dengan kedekatannya seharian tadi. Meskipun rasa itu tak pernah ada, tapi lebih baik menjaga agar tak pernah tumbuh. Demi menjaga perasaan suaminya. Apalagi, mendengar candaan Arfan tadi, dadanya terasa berdesir.

Tapi, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status