Share

Dendam Kembali Membara

    Kedai yang dulunya sepi tapi penuh keceriaan sekarang menjadi suram. Bagian pondasi dapur menghitam. Hanya menyisakan abu dan sisa pembakaran di lantai. Meski bagian depannya tidak terlalu terdampak karena api namun, merekontruksi bangunan ini tidak akan mudah.

    Aku mengusap pondasi yang sudah menghitam. Mengembarakan mata ke sekitar. Semuanya lenyap, semuanya jadi arang dan abu. Kedai ini juga mati, bersama dengan papa mama dan juga jiwaku yang terasa hilang setengah. Hanya ada aroma abu daripada aroma keceriaan yang disajikan Dita. Dadaku mengembang, memejamkan mata sembari menghirup aroma pembakaran kemudian aku mengembuskannya perlahan. Sampai rongga dadaku renggang.  

“Daripada frustasi begitu, lebih baik kamu memikirkan caranya!” suara parau yang kukenal.

     Sosok Erika muncul dari arah konter depan. Dia memerhatikan sekeliling. Pemandangan hitam yang tidak enak dipandang.“Aku sedang memikirkann

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status