Share

Kata Putus

Baru saja bunga di dadaku bermekaran untuk sesaat sekarang sudah layu hanya dalam beberapa menit  ketika mataku menangkap sebuah benda berwarna emas berkilauan melingkar di jari manis kanan Gayatri. Berantakan, patah dan pecah, perasaan yang sama seperti saat aku kematian kedua orang tuaku.

Mataku memandang benda yang melingkar di jari manis lentik Gayatri. Kalimat yang sudah di ujung lidah menghilang sudah. Alih-alih mengatakan hal yang seharusnya, aku malah mengangguk pelan.

   Gayatri tersenyum, dielusnya benda itu dengan tangan kirinya. Meski mantan kekasihku itu tesenyum namun, matanya bak jendela yang bisa diintip isi di dalamnya. Mata yang menyembulkan titik bening. Perasaannya tumbah bersama air mata yang mengalir di pipinya yang tirus.

“Kalau kamu tidak menikah, mungkin aku juga tidak akan menikah-,” Gayatri menggigit bibir. “Tapi, kenyataan tidak bisa dilawan, bahkan di hari terakhir kita ketemu pun gak ada pernyataan  putus,” im

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status