Share

Memenuhi Panggilan

      Cahaya matahari kuning yang membias membentuk bayangan memanjang kami di jalanan aspal. Aku dan Dwi berjalan berdampingan tanpa berkata apapu, hanya ada suara langkah kaki kami yang bergantian mengisi kecanggungan diantara kami.

    Aku tidak tahu, apa perbuatan Dwi bisa disebut pengkhianatan. Satu hal yang kubayangkan saat ini adalah perasaaan Erika jika tahu kenyataannya. Sekelebat pertanyaan pun muncul di kepalaku saat melihat ekspresi wajah Dwi yang muram di sampingku. Sebenarnya siapa yang memulai pengkhianatan ini? Aku dan Erika, Yus, Rey atau Dwi? Atau mungkin keadaanlah yang memaksa kami tanpa disadari.

   Tahu-tahu sambil melamun, kami sudah menginjakkan kaki di beranda rumah.

“Kami pulang!” sapa Dwi sembari membuka pintu rumah.

    Dwi menutup pintu begitu kami sudah masuk ke dalam rumah. Tidak ada jawaban dari Erika.

“Kayaknya kakakmu masih tidur,” ucapku.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status