Share

Perasaanku Pada Erika

   Satu tembakan itu menembus skapulaku. Rasanya begitu sakit, seakan ada yang bergerak di sana, tubuhku mulai kebas.  Pelukanku pada tubuh Erika pun terlepas, badanku memerosot. Ditopang oleh tangan Erika, dia membaringkanku ke tanah. Samar-samar, wajah Erika berubah panik.

“Pras! Pras! Bertahanlah!”

   Pandanganku yang samar-samar sekeetika menjadi gelap, aku tidak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi selanjutnya, hanya gelap dan aku tidak ingat apa-apa.

***

   Setelah insiden itu, aku tersadar di ranjang rumah sakit. Bahuku terasa sakit, badan bagian atas terasa kaku. Tanganku terhubung ke selang infus. Satu-satunya sosok yang kulihat samar-samar adalah tanteku yang sedang terlihat cemas sembari menyatukan tangannya. Ketika mataku terbuka sepenuhnya, Tante lalu memanggil lirih.

“Pras!”

   Tante menyunggingkan senyum terpaksa, menghiburku yang terbaring lemas di atas bra

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status