Share

Wanita Pemberani : Erika Hana

 “Banguuun!” Sebuah hentakan di kakiku menyadarkan dari tidurku yang lelap. Perlahan, mataku samar-samar melihat sosok seorang pria berwajah oriental lalu, sosok itu semakin jelas. Rey sudah berdiri dengan pakaian yang sama seperti semalam.

 “Rey!” sapaku lirih.

     Rey mengambil posisi jongkok di hadapanku. Menodongkan moncong senjata ke dagu.

“Katakan! Dimana dokumen pailitnya?”

“A-aku tidak tahu!” suaraku tercekat. Lalu, sebuah hentakan di perut membuatku merintih.

“Kalau tidak kamu katakana-,” Rey berdiri kemudian menodongkan senjata ke pelipis Dwi.

“Kalau gak mau ngaku, adikmu dalam bahaya!” ancamnya.

“Hentikan, Rey! Dia gak ada hubungannya dengan ini.” Aku memekik, takut dia semakin nekat.

“Kalau begitu, katakan!”

“Sudah kubilang, aku tidak tahu apapun tentang itu!” tegasku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status