Share

Bab 36 - Siapa Yang Mau Mati?

36

Sore harinya, aku terbangun karena mendengar suara tawa orang-orang dari luar kamar. Aku bergegas bangkit dan jalan ke bilik termenung. Mempercepat pembersihan diri, lalu keluar dan berganti pakaian.

Raisa dan Mami tampak sibuk di dapur sambil bercanda. Harum masakan sangat menggugah selera. Hidungku mengembang dan mengempis dengan sempurna.

"Masak apa?" tanyaku sambil duduk di kursi dekat meja makan.

"Kentang balado, tumis sawi putih dan rolade," jawab Raisa sambil meletakkan segelas teh manis di meja.

"Sini!" pintaku sembari menepuk-nepuk kursi di sebelah kanan.

"Nanti aja. Belum beres masaknya," tolaknya sambil melenggang menjauh.

Aku terdiam, lalu meraih cangkir dan mulai menyesap teh. Kemudian mengambil sepotong bolen durian di meja. Tatapanku terfokus pada Raisa. Benar-benar tidak sabar untuk segera mendapatkan jatah preman yang tertunda seminggu

Saat Mami memasuki kamar mandi, aku langsung bergerak menuju dapur dan memeluk pinggang istriku dari belakang.

"Kangen," uca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status