Share

Bab 15

“Anak?” Cantika terperangah sesaat tapi kemudian dia menggeleng. “Gak, gak. Setahu gue lo belum pernah nikah jadi mustahil punya anak.”

Lian berdecak. “Aku punya, Can.”

Cantika melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Lian dengan tajam.

“Anak bulu maksudnya...” gumam Lian sambil garuk kepala.

Seketika Cantika mendengus kesal. Dia langsung teringat Dion yang sangat peduli pada kucing piaraan Lian. Bahkan di hari dia meminta bantuan Dion untuk memilih model undangan pertunangan keduanya malah berakhir ribut gara-gara kandang si anabul yang Lian maksud.

“Oh... Trus kenapa?” Cantika bersungut-sungut. “Bagus dong kalo ditinggal.”

Ganti Lian yang menatap Cantika dengan tajam. “Gak bisa! Aku gak bisa tinggalin dia sendirian di sana, Cantika. Dia anakku satu-satunya!” nada Lian sedikit sangar.

Cantika terkekeh. Dia tidak habis pikir ada orang yang sebegitu tergila-gilanya pada hewan piaraan. Dan orang itu adalah tunangannya sendiri, Lian.

“Tapi sorry ya, gue gak ijinin lo keluar lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status