Share

106

“Anan!” panggil Kinar yang mengucurkan air mata sederas hujan dari kedua matanya. Membuat si empu nama yang dipanggil menoleh dengan kedua mata membulat dan wajah yang kentara panik. Secepat kilat Anan meninggalkan kursi rapat yang didudukinya untuk menghampiri Kinar yang berada di depan pintu masuk. “Bagaimana ini?”

“Ada apa?” Anan bingung harus melakukan tindakan apa. Pasang mata dari para klien yang hari itu berada di ruang rapat perusahaan Anan memusatkan seluruhnya ke arah Anan dan Kinar. Gumaman demi gumaman mulai riuh terdengar dan Anan tidak memiliki waktu untuk menggubris itu semua. “Siapa yang membuatmu menangis? Katakan, Kinar, jangan menangis seperti ini.”

Kinar tidak mengindahkan ucapan Anan yang memberi perintah namun selembut sutra. Suara Anan yang candu di rungu Kinar semakin membuat ibu hamil muda itu meneteskan air matanya tanpa henti. Kali ini, tanpa pikir panjang Kinar menubrukkan tubuhnya pada tubuh Anan yang membalasnya dengan penuh keterkejutan. Meski di balas s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status