Share

24. Malu-malu tapi mau

Aku melihat Tisa sangat bahagia dengan boneka beruangnya. Dia bahkan tak perduli aku yang terus menatapnya dengan rasa iba. Perjalanan menuju rumahku terasa semakin jauh saja, mungkin ini karena hatiku yang entah terluka atau merana, aku bahkan tak tahu. Mengapa aku harus terluka ? Bukankah ini pilihan yang harus ku jalani ?

Kenyataan bahwa aku sekarang sebagai isteri kedua mantan suamiku, sebenarnya juga hal yang aneh. Aku bukanlah jenis perempuan biasa yang merebut suami orang atau yang sekarang ini di juluki pelakor. Benarkah aku pelakor ? Biarlah orang yang akan menilainya, karena aku sendiri tak bisa mengatkan jika aku adalah wanita yang baik. Yang namanya menikah dengan suami orang tentu saja bukan hal yang diinginkan semua wanita di belahan dunia manapun.

Ketika aku menyetujui pernikahan ini juga ada alasannya, walau aku tak boleh munafik jika sebenarnya aku masih mencintai Azhar di balik kebencianku padanya.

"Mama, tadi Tisa lihat papa loh, papa sedang menggandeng tangan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status