Share

202. Kekacauan Yang Menyedihkan

Sejurus pandangan tertuju pada Qansha, semuanya menoleh ke suara kecil yang melengking itu.

Wajah Habiba memerah. Meski ia kini di posisi membelakangi Husein, namun ia merasakan kalau ia telah menjadi pusat perhatian semua orang.

Qansha melompat- lompat sambil menyentak- nyentak tangannya tak mau dibawa pergi oleh Habiba dari tempat itu.

Qansha menjerit histeris dengan muka memerah penuh amarah. "Itu papa! Itu papa kan?" Qansha menunjuk- nunjuk ke arah Husein.

Habiba diam di tempat, sedikit pun tak mau menoleh.

"Kenapa papa bersama orang lain? Mama ajak ke sini untuk dinner sama papa, lalu kenapa sekarang mengajak Qansha pergi dari sini?" Qansha histeris dan terus memberontak.

Kalau sudah begini, Habiba harus berbuat apa? Bukan salah Qansha jika dia protes seperti ini. Habiba pun kasian pada Qansha, tapi ia sama sekali tak bisa berbuat apa- apa.

"Padahal kita belum makan. Kenapa harus mengajak Qansha kemari jika kemudian langsung pergi begini?"

Qansha terus menjerit histeris.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
TRD Simulator Game
husein tampang doang galak, tp gk bisa bertindak tegas..
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
Husein ni bener2 terlalu ya..
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sepertinya setelah ini husein akan semakin sulit mendapatkan maaf dari anak-anaknya yang terlanjur kecewa kepadanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status