Share

207. Skak Matt!

Pagi itu, setelah sarapan bersama dengan Husein, Habiba langsung menuju ke kamar Sakha untuk membangunkan, memandikan dan memasang baju putranya.

Tak lupa menyisir rambut putranya itu serta menyiapkan tas sekolah yang langsung digantungkan di punggung si sulung.

Ketika Habiba sibuk mengurus Sakha, Husein berinisiatif ke kamar Qansha. Inilah saatnya ia membujuk Qansha setelah tadi membujuk mamanya, dan berhasil.

Langkah Husein terhenti tepat di pinggir kasur. Menatap bungsunya yang tertidur lelap dengan posisi jumpalitan. Bantal jauh sekali dengan kepala. Justru bantal agak dekat dengan kaki.

Tak sedikit pun selimut menyentuh badan Qansha, malah menggumpal di pinggir dan hampir terjatuh, sebagian menjuntai ke bawah.

Tubuh Qansha menelungkup, kaki tak beraturan, satu ditekuk dan satunya memanjang selonjor. Celana yang seharusnya selutut, tersingkap sampai ke pangkal paha.

Husein duduk di pinggir kasur, menatap wajah tembem Qansha lekat. Anak ini berbeda dari anak lain seusianya.

Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
Husein ni np gk ceraiin si Cindy sih..np egois trs demi nm baik aj yg di pikirin
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
anak kecil itu seperti kertas putih yang polos.yang akan mudah mengingat dengan apa yang dilihat dan didengarnya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qansa sungguh menggemaskan ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status