Share

239. Merasa Terhakimi

Saat senja tiba, mereka pulang ke rumah bersama. Husein menyetir di bagian kemudi, sedangkan Habiba dan Fatona duduk di kursi belakang.

Terlibat pembicaraan hangat antara Habiba dan Fatona sepanjang jalan. Sedangkan Husein diam saja menjadi pengamat sekaligus pendengar saja.

"Cindy sudah berkorban besar untuk Sakha. Aku menyesal pernah membencinya," ucap Habiba dengan mata berembun mengenang tangannya yang pernah menampar Cindy. "Aku bahkan menuduh Cindy menculik Sakha. Padahal Sakha bersama Irzan. Pantas saja Cindy terus menyangkal tuduhan itu, ternyata memang bukan Cindy pelakunya."

Fatona mengelus pundak Habiba. "Kau melakukan itu bukan karena kebencian, semua ada alasannya. Jika kau tidak mengira Cindy pelakunya, pasti kau tidak akan melakukannya bukan?"

"Tapi aku benar- benar menyesal dan terpukul."

"Kau boleh merasa bersalah, tapi bukan untuk menyakiti perasaanmu sendiri."

Habiba menyandarkan kepalanya ke pundak ibunya. Nyaman sekali posisi itu. Sudah lama ia tidak menyandar se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sepertinya alka merasa tersindir terhadap perkataan ibu fatona.makanya alka memutuskan akan pindah dari rumah biba
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status