Share

242. Mencari Irzan

"Qansha, kemari sayang!" Habiba memeluk bungsunya. Dia elus pundak putrinya dengan lembut. Lalu Menggendongnya keluar kamar, membawa kembali ke ruang utama dimana Fatona dan Sakha tengah menunggu.

"Kenapa Qansha menangis?" tanya Fatona cemas.

"Terlanjur sayang pada opanya. Dia menangisi opanya karena merasa kehilangan," jawab Habiba. Kemudian ia menurunkan Qansha dan menatap lekat wajah yang sembab itu. "Qansha sayang, Qansha masih bisa ketemu opa kok. Opa kan tidak jauh dari sini. Naik mobil sebentar pun bisa langsung ketemu. Nanti, sepulang dari sekolah, Qansha bisa langsung temui opa. Okey?"

Tangis Qansha terhenti. Namun sesenggukkannya masih berlanjut. "Sungguh?"

Habiba mengangguk dengan senyum.

"Baiklah. Qansha tidak akan menangis lagi. Janji ya nanti pulang sekolah langsung mampir tempat opa."

"Tentu. Opa pasti senang sekali kalau ditemui sama Qansha."

"Terus, kenapa opa pergi diam- diam tanpa bilang sama Qansha?"

"Qansha sudah tidur dan opa tidak mungkin membangunkan Qansha.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga husein tidak salah paham
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh,biba.seharusnya sebelum dirimu datang mencari irzan kerumahnya, dirimu mengatakan sejujurnya kepada husein tentang apa alasan dirimu pergi kesana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status