Share

55. Pukulan Kakak Ipar

"Berhenti!" lirih Habiba.

Langkah Husein pun terhenti sebelum selesai Habiba mengucapkan satu kata tadi. "Masuk!" Husein menunjuk mobil yang bertengger di pinggir jalan.

Habiba melirik mobil yang ditunjuk, ternyata Husein memang sengaja berhenti karena sudah sampai di dekat mobilnya.

"Tidak perlu. Saya jalan saja. Terima kasih Tuan Muda sudah membantu saya." Habiba menarik tangannya yang masih digenggam oleh Husein.

Spontan Husein melonggarkan genggaman hingga tangan mungil itu terlepas dari pegangannya.

"Lebih baik masuk ke mobil. Bahaya kalau ada yang mengganggumu lagi." Husein mendorong pundak Habiba.

Tubuh kecil itu terdorong masuk ke mobil, pasrah.

Setelah terduduk di kursi mobil, Habiba dikejutkan dengan Husein yang tiba- tiba menyusul masuk melalui pintu yang sama. Kursi berhimpitan. Paha Habiba sebagian diduduki oleh Husein, membuat wanita itu menggeser posisi duduk ke kursi sebelah.

"Jalan, Amir!" titah Husein melihat Amir yang malah bengong.

Mobil bergerak.

"Berhenti!" pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sepertinya perjuangan husein untuk bisa mengambil kembali hati biba dan keluarganya, masih panjang dan sulit
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
dasar,husein.pintar banget ngeles.padahal tadi dihajar Tomy, dirimu diam saja
goodnovel comment avatar
Muhammad Shofa
puas jali hatiku kali ini. wkwkkwkw. Amir tawamu nular brooo.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status