Share

59. Ancaman Husein

Detik berikutnya, ponsel berpindah tangan. “Ini adalah panggilan terakhirmu. Setelah ini kau tidak akan bisa mendengar suara Habiba lagi.”

Suara pria di seberang menyahuti.

“Apa yang kau inginkan dari habiba? Harta? Kau salah tangkap orang. Dia tidak punya apa- apa,” sahut Husein.

“Aku hanya ingin kematian Habiba.”

Amir menunjukkan rekaman cctv yang berhasil diretas di ponsel miliknya, menunjukkan rekaman suasana ruangan para penjahat yang terciduk oleh tangkapan retasan hasil kerja Amir.

Dalam rekaman itu, terlihat suasana ruangan berisi orang-orang yang masih sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada tiga orang lelaki.

Satu perempuan berpakaian warna hitam serba ketat, juga jaket ketat warna senada. Rambut pendek. Bibir berlipstik hitam. Mereka duduk di kursi masing- masing. Ruangan persis seperti rumah lama.

Ada Habiba yang duduk selonjor di lantai dalam kondisi lemas. Wajah meringis menahan sakit. Tangannya memegangi perut yang besar. Rambutnya terurai.

“Kau yang a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
Husein ni sok keminter ox..dah tau si biba di culik kok malah ember mulutnya ya..
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duh, husein.kamu terlalu gegabah bertindak.seharusnya dirimu jangan mengatakan kepada para penculik biba, kalo dirimu mengetahui ciri-ciri dan keberadaan mereka.akhirnya mereka kabur lagi jab
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
waduuh.. kabur kemana lagi itu para penculik biba......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status