Share

Bab 25 Di mana Senja

Untuk beberapa menit, Adam masih bertahan di dalam bersama orang tua Reva. Berkali-kali pasangan yang memasuki usia senja itu mengucap maaf pada Adam.

"Tidak apa-apa, Pak, Bu. Saya sudsh hafal sifat Reva. Saya hanya berniat membantu untuk kebaikannya. Tapi sepertinya dia memilih jalan lain yang dianggapnya baik dan benar."

"Sekali lagi maafkan kami Nak Adam. Kami harus bilang apa pada kedua orang tua Nak Adam?"

"Tidak perlu, Pak. Biar saya yang menjelaskan pada Umi dan Abi."

Adam akhirnya keluar juga. Nayla yang sudah tidak sabar lalu beranjak mendekati putranya.

"Ada apa, Dam?"

"Apa ada masalah?" imbuh Aryo.

"Tidak ada, Bi, Mi. Kita pulang saja. Lamarannya ditunda. Reva ternyata ada flight mendadak."

"Hah? Kenapa bisa begini?" ujar Nayla sedikit syok. Baru sekali melamarkan putranya tetapi berujung batal.

"Apa Mbak Reva bikin ulah, Mas?" bisik Restu masih bisa ditangkap oleh indra pendengaran Aryo. Lelaki berusia kepala lima itu sedikit mendecis.

"Maafkan kami Pak Aryo, Bu Nayla. An
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status