Share

120. Bi Ijah Sampai

"Apa yang ingin Mbak bicarakan denganku?" tanya Andin.

"Mbak ingin memanggil Bi Ijah asisten rumah tangga ibuku dulu, apakah kamu ingat?" tanyaku pada Andin.

Andin terdiam sesaat, kemudian senyumnya mengembang. Mungkin gadis itu mulai ingat akan Bi Ijah. Sementara kulihat Amel berlari menuju ke arahku.

"Bunda! Benarkah Bi Ijah akan diundang kemari? Itu tandanya setiap hari aku akan berjumpa dengan bibi dong, Bunda!" tanya Amel.

"Iya, Sayang," balasku.

Amel melompat kegirangan mendengar semua informasiku, lalu dia pun memelukku penuh hangat. Kemudian kubawa dia dalam pelukanku. Lalu Andin berdiri dari duduknya dan pamit undur diri untuk istirahat.

"Mbak, besok jika Bi Ijah akan sampai di terminal Madiun segera chat aku ya, agar aku bisa jemput beliau," ucap Andin.

"Baik, nanti akan mbak kabari lagi pastinya. Sebaiknya kita istirahat, hari sudah menjelang malam!" ucapku.

Akhirnya aku dan Amel pun masuk ke kamar untuk mengistirahatkan badan. Malam ini adalah malam pertama aku tidur bersa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status