Share

124. Bibi

"Llah, bukannya Om sudah mau pulang, Ya!" kata Amel sambil melirik ke arahku.

"Amel!" ucap Dahlia sedikit bernada tinggi.

Amel pun segera membungkam mulutnya sambil menatap jengah pada Frans. Lalu tangannya menangkup didepan dada sebagai permintaan maafnya. Kulihat Frans hanya tersenyum manis lalu mengacak ujung rambut Amel.

"Iih, Om Frans rambut Amel 'kan baru saja dikeramasi Bunda. Ntar berantakan lho!" keluhnya sambil menatapku manja.

Aku melihat polah Amel semakin gemas, Frans pun memberiku kode. Aku mengangguk mensetujui apa yang dia simpulkan tadi. Memang benar bahwa dukungan dan kasih sayang akan menyembuhkan luka Amel, itu sudah kulihat sejak siang ini.

Andin tampak berjalan mendekat ke arahku, senyumnya mengembang. Lalu dia pamit akan ke toko kue lebih dulu, karena sebentar lagi waktu istirahatnya selesai bergilir karyawan lain.

"Hati-hati, Ndin. Mungkin aku agak sore ya datangnya. Nunggu anak-anak bangun tidur!" kataku pada Andin.

"Siap! Dahlia jangan lupa segera cuci tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status