Share

168. Sidang ke 3 Bagian 2

Keningku mengerut, ada apa dengan pengacaraku kali ini? Apa dia juga kepincut Rowena? Lalu dia mau merebut Rowena dari Mas Jasen? Ah, bodoh kamu Annasta! Aku memukul pelan dahiku. Akibat Rowena merebut Mas Jasen, aku jadi berpikir yang tidak-tidak.

“Ibu kenapa?” tanya pengacaraku heran.

“Hah? Tidak,” kataku lalu tertawa kecil, “aku tadi tiba-tiba saja berpikir bahwa Anda menyukai si rubah.”

“Saya?” tanya pengacaraku mengulang kembali pernyataan yang aku ajukan. Aku mengangguk mengiyakan,

pengacaraku tertawa lalu berujar, “Saya tidak mungkin menyukai wanita yang telah merebut kebahagiaan klien saya. Lagi pula saya sudah tua dan punya anak dan istri, tidak mungkin saya menyukai wanita lain. Ibu ini ada-ada saja.” Ia tertawa kecil mendengar penuturanku tadi.

Benar juga, hanya laki-laki pengecut yang akan menyukai wanita lain di belakang istrinya, apalagi sampai menikah secara diam-diam. Aku tersenyum miris kembali.

“Mereka sepertinya telah menyiapkan sesuatu,” kataku melihat kembali Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status