Share

Bab 22 Semua Bekas Arisa

Mengingat-ingat segala yang dikatakan Adam —suami kakaknya— membuat Bahtiar dilanda perasaan gelisah. Hingga malam larut, kelopak seakan sulit terpejam. Rasa penasaran akan kebenaran dari pengakuan Melia pun menciptakan sebuah keraguan yang tak bisa terelakkan.

Namun demikian, Bahtiar sama sekali tak mengetahui cara apa yang harus ia lakukan untuk membuktikan semua itu. Persoalannya, di dalam kamar hotel yang mereka tempati kala itu, tidak terdapat kamera pengawas yang bisa memperlihatkan kegiatan apa yang mereka lakukan di dalam.

Bertanya pada rekan lain pun dirasa percuma. Selain selama ini mereka tidak mengetahui kejadian malam itu, pertanyaan semacam itu justru hanya akan membongkar aib yang hingga kini masih mampu ditutup rapat.

“Aku gak akan maafin kamu, kalau kamu benar-benar udah nipu aku, Mel.” Bahtiar bermonolog, seraya menatap langit-langit kamar yang kini selalu nampak buram. Cahaya terang dalam hidupnya seakan memudar sejak beberapa waktu silam. Semenjak ia kehilangan gad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status