Share

Bab 23 Gelombang Menghanyutkan

Bahtiar mengakui kalau dirinya tak berpengalaman perihal menyentuh wanita. Meski Melia kerap menyatakan bahwa mereka pernah berhubungan, tetapi ia sama sekali tak mengingatnya.

Namun demikian, tak berarti Bahtiar tak mengerti bercak apa yang menodai kemulusan kulit leher Melia. Walau belum ada cinta dalam hatinya, tetap saja rasa panas menjalari hampir ke seluruh tubuh tatkala mengetahui sang calon istri rupanya berani bermain api.

“Tiar, itu … aku—”

“Kenapa gugup?” Smirk yang Bahtiar perlihatkan sungguh sangat mengerikan.

Selama ini Melia belum pernah melihat bagaimana cara lelaki itu menunjukkan amarah. Meski beberapa kali sempat mengeluarkan kata yang menyinggung, tetapi itu belum seberapa.

“Kau mau bilang kau terjatuh? Kau tergores sesuatu? Atau seekor serangga menggigitmu? Begitu?”

Suasana di dalam ruang tunggu itu serasa mencekam. Dua orang karyawan butik yang baru saja membantu Melia mengenakan gaun, tampak saling sikut. Bingun harus berbuat apa. Apakah mereka harus pergi dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status