Share

Melabrak

Aku meminta izin untuk memarkirkan motorku kepada pemilik rumah yang kebetulan sedang menyirami tanaman hiasnya. Rumahnya terletak satu rumah selang dari rumah yang di tempati Mutia.

“permisi, Mbak!” seruku, menegur wanita yang kuperkirakan usia ya sebaya denganku. Ia mematikan kran air, lalu beralih manatap ke arahku.

“iya, ada yang bisa saya bantu, Mbak?” tanya wanita itu ramah.

“Saya mau nanya, apa benar itu kediaman Mutia?” tanyaku hati-hati.

“Iya, benar,” jawab wanita itu.

“Apa Mbak ini saudaranya?” tanya wanita itu kemudian.

“Bukan, Mbak,” jawab ku sambil menggelengkan kepala.

“Saya ...” aku ragu untuk memberi tahunya.

Wanita di hadapanku mengernyitkan keningnya, menanti jawaban dariku.

“sebenarnya, saya istri sah dari pemilik mobil itu,” ucapku lirih.

Wanita di hadapanku itu menutup mulutnya tidak percaya.

“Saya ikut prihatin, Mbak,” ucap wanita itu tulus.

“Makasih, Mbak,” jawabku menanggapi.

“kenalkan, saya Weny,” wanita itu mengulurkan tangannya kearahku.

Aku meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status