Share

singgel

Singgel

Aku bertepuk tangan membuat atensi Mas Alfi dan Mutia yang sedang beradu argumen teralihkan ke arahku.

“Wow. Aku salut sama proyek kamu, ternyata memang benar-benar besar,” ucapku menyindir. Namun, kalau dipikir-pikir perkataan aku itu memanglah benar, karena jalan untuk menghadirkan seorang bayi itu butuh proses yang cukup besar.

“Putri,” beo Mas Alfi setelah terpaku sesaat.

Tidak lupa pula Aku mengucapkan selamat kepada sang penjilat dan penghianat yang kini sudah bersatu.

Aku melihat Mutia menyeringai dan memilih mendaratkan tubuhnya ke sofa. Sementara Mas Alfi menghampiriku.

“Kenapa kamu bisa ada di sini?” tanya Mas Alfi sambil meneliti dari ujung kepalaku hingga ke ujung kaki.

“Karena suamiku berada di sini. Sebagai seorang istri yang baik, aku akan selalu mengikuti kemanapun suamiku pergi,” jawabku santai.

“Kamu enggak mempersilahkan aku masuk, Mas?” tanyaku. Aku terlihat begitu santai, sangking santainya bahkan aku tidak menyadari bahwa ada beberapa pasang mata y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status