Share

Rencana Rayhan

Pagi ini Aaraf sudah masuk kantor, semalam Danang mengatakan kalau ada perusahaan baru yang menawarkan kontrak kerja sama, tetapi pria itu belum sempat memeriksa karena masih menunggu Aaraf sebagai penentu keputusan.

"Sudah kamu cek?"

"Sudah, Gus. Ternyata ini cabang perusahaan barunya Pak Roy, kepala cabangnya putra tunggalnya sendiri."

"Pak Roy?" gumam Aaraf. "Rayhan?" tanyanya yang lantas disahuti anggukan kepala oleh Danang.

"Rayhan itu temannya istriku di kampus. Hebat juga dia sudah menjadi kepala cabang." Aaraf meletakkan tas kerjanya di sofa, kemudian ia lantas mendudukkan dirinya di sofa panjang tersebut.

"Namanya juga anak tunggal kaya raya, Gus. Sedari muda sudah diajari bisnis, karena putranya juga 'kan yang akan meneruskan semua usaha Pak Roy nantinya."

Danang menyerahkan sebuah map berwarna kuning kepada Aaraf, pria itu lantas berdiri dan mengambil pena khusus yang biasa digunakan Aaraf untuk membubuhkan tanda tangan.

Cukup lama Aaraf membaca deretan huruf yang tertera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status