Share

Pulang dari Rumah Sakit

“Apa? Safira keguguran?” tanya Nala, menoleh pada ibunya yang baru mengakhiri panggilan dari Sadam.

“Iya, Sadam barusan bilang katanya kelelahan dan tertekan. Ya sudahlah, ibu juga tidak mengharapkan keturunan dari perempuan tidak jelas seperti Safira,” jawab Mirah, melirik pada Ayunda yang sedang menuangkan sup ayam ke mangkuknya.

“Kalau darimu Tante sangat mengharapkan,” ucap Mirah mengelus bahu Ayunda yang tersenyum.

Mirah cukup senang dengan kagugurannya Safira karena ia memang sangat tidak menginginkan cucu dari menantunya itu. Ia tak ingin memiliki keturunan yang tidak jelas asal- usulnya. Senyum getir tersungging di wajahnya, tak perlu mengotori tangan untuk menyingkirkan janin dalam perut Safira. Hanya dengan membuatnya bekerja berat dan banyak pikiran saja sudah bisa menggugurkan kandungan menantunya itu.

“Jahat sekali kau, Ibu!” cetus Zafar yang tiba-tiba muncul.

“Apa maksudmu?” tanya Mirah.

“Kau pikir aku tak tahu rencanamu pada Safira? Kau memang sengaja ingin Safira kegu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status