Share

Safira Keguguran

Sadam mengetuk pintu kamar seraya memanggil sang istri. Akhirnya, dibukakan juga oleh Safira. Mulut Sadam menganga melihat keadaan kamar yang berantakan. Selimut, bantal dan guling berhamburan di lantai. Semua skincare dan alat meke up Safira berceceran bahkan isi lemari pun ikut berserakan.

“Apa yang sudah kau lakukan, Safira?” tanya Sadam kesal setelah lelah seharian mengantar Ayunda malah disuguhi pemandangan tak sedap oleh sang istri.

Safira kembali berbaring di tempat tidur memiringkan tubuhnya ke samping. Matanya sembab dan wajahnya masih memerah. Ia tidak menanggapi ocehan Sadam, sudah terlalu lelah menjelaskan semuanya. Kini ia mencoba untuk tidak peduli dan akan lebih memperhatikan calon buah hatinya.

“Jawab, Safira! Apa kau tidak punya mulut?” geram Sadam.

Namun, Safira tetap bergeming pura-pura tak mendengar. Ia sedang tidak ingin bicara pada siapa pun.

“Aku lelah baru pulang, tapi malah melihat kerusuhan di kamar ini,” ungkap Sadam menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status