Share

Hutang Mantan

"Nova, kamu jadi istri kok keterlaluan sekali. Suami pulang nggak dibukakan pintu. Tengah malam gedor-gedor pintu rumah Emak," cerocos Emak yang datang tiba-tiba, ketika aku sedang di dapur bersama Bik Sarni.

Emak ini memang kebiasaan suka tidak bisa lihat situasi dan kondisi. Apa salahnya kalau dia mau marah, pas nggak ada orang. Kalau kayak gini, kan nggak enak sama Bik Sarni. Untung Bik Sarni sudah paham wataknya Emak, jadi dia cuek saja seolah-olah tidak mendengar ucapan Emak. Bik Sarni tetap melanjutkan pekerjaannya tanpa melirik aku atau Emak.

"Emak, saya nggak tahu Abang pulang jam berapa. Soalnya nggak manggil-manggil atau gedor pintu. Abang pergi kemana, saya juga nggak tahu. Pergi nggak pamit," jawabku dengan suara selembut mungkin. Berharap Emak bisa memahami aku.

"Emak juga nggak tahu pergi kemana. Tahu-tahu tadi malam gedor pintu. Tuh, sekarang masih tidur," sahut Emak.

Aku diam saja mendengar ocehan Emak, semakin ditanggapi akan semakin ramai. Aku sudah pusing masalah Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status