Share

Pasrah

"Kamu sibuk dengan dirimu sendiri tanpa peduli dengan anak-anakmu. Dan perempuan itu yang sekarang selalu kamu bela. Apa kamu nggak punya malu? Emak saja malu dengan kelakuanmu. Kamu dengar kan, apa kata Intan tadi. Anakmu saja bisa menilai kelakuan ibunya. Kok kamu malah buta mata hatinya," cerocos Emak panjang lebar.

Bang Jo hanya tertunduk, entah apa yang ada dipikirannya. Jangan-jangan yang dikatakan Bapak dan Emak tadi, hanya numpang lewat di telinga saja. Masuk telinga kiri keluar telinga kanan.

"Sekarang Johan, apa yang akan kamu katakan?" tanya Bapak. Yang ditanya malah diam seribu bahasa.

"Nova, apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Bapak padaku. Ini kesempatanku untuk menyampaikan semua isi hati dan kepalaku.

"Pak, Emak, semenjak ibunya Dewi datang, hubungan saya dengan Bang Jo kurang baik. Waktu Bang Jo berkata kalau Narsih mau menginap disini, saya merasa keberatan. Tapi saya sadar, kalau saya disini hanya menumpang di rumah Bang Jo. Tidak punya hak untuk berpendapat. Itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status